Kekayaan dan keanekaragaman budaya Indonesia kembali ditampilkan di tanah Paman Sam. Acara “Performing Indonesia” berlangsung di Pameran Freer & Sackler di institut seni terkemuka Smithsonia, AS, akhir pekan lalu.
Dalam perayaan peringatan 70 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Amerika Serikat, pertunjukan tersebut dihadiri oleh maestro Indonesia Kironkung Indah Laras dan Danis Sugianto. Selain Kelompok Rumput Keroncong dari Universitas Richmond, Virginia, AS, yang dipimpin oleh Profesor Andy McGraw, semuanya adalah warga negara AS.
Menurut duta besar Indonesia untuk Amerika Serikat, Mahendra Sirigar, keroncong adalah salah satu simbol terbaik yang dapat mencerminkan tingkat budaya Indonesia yang unik, beragam, dan kaya.
"Kolaborasi unik antara maestro Indonesia dan Amerika adalah contoh yang sangat baik tentang bagaimana seni dan budaya adalah salah satu faktor kunci di balik hubungan erat antara Indonesia dan Amerika Serikat, yang tahun ini merayakan ulang tahun ke 70," katanya dalam konferensi pers . Rilis diterima oleh AFP, Rabu (9/10/2019).
Kerja sama unik antara kedua negara menyambut publik dengan Begawan Solo yang terkenal. Lagu-lagu lain seperti Keroncong Moritsko, Jali-jali, Keroncong Kemayoran, Ayo Ngguyu, Gado-Gado, Yen Ing Tawang Ana Lintang, Walang Kekek dan Jenggrik Genggong dihadirkan dalam aransemen yang sangat elegan oleh Keroncong yang sangat apik mampu Menghipnotis seluruh isi gedung Meyer Auditorium,tempat acara.tuturnya dengan penuh gembira
Emma Stein, sekretaris Smithsonian Institution, mengatakan Kirunkong telah lama menjadi favorit. Dia berkata dengan gembira: "Meskipun saya sudah tahu beberapa budaya Indonesia melalui Gamelan, ada sesuatu yang sangat unik yang membuat saya jatuh cinta pada keroncong."
Performing Indonesia adalah program inti dari pameran Lembaga Freer & Sackler Smithsonian yang menampilkan seni dan budaya Indonesia.
0 komentar:
Posting Komentar